Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tuliskan empat klasifikasi financial technology/fintech berdasarkan Bank Indonesia

Tuliskan empat klasifikasi financial technology/fintech berdasarkan Bank Indonesia.

Jawab:

Klasifikasi fintech berdasarkan Bank Indonesia terbagi menjadi 4, yakni sebagai berikut.

1)    Peer-to-peer (P2P) lending dan crowdfunding. Jenis ini mampu mempertemukan pihak yang memerlukan dana dengan pihak yang dapat memberi dana sebagai modal ataupun investasi. Peer-to-peer lending atau P2P lending dapat pula diartikan sebagai layanan peminjaman dana pada masyarakat. Dana dapat berasal dari masyarakat itu sendiri maupun dari perusahaan yang membangun platform P2P lending atau crowdfunding. 

2)    Manajemen risiko investasi. Jenis ini dapat digunakan untuk melakukan pantauan pada kondisi keuangan dan juga melakukan perencanaan keuangan dengan lebih mudah dan praktis. Jenis manajemen risiko investasi ini biasanya hadir dan bisa diakses dengan menggunakan smartphone, di mana hanya perlu memberikan data-data yang dibutuhkan untuk bisa mengontrol keuangan. 

3)    Payment, clearing, dan settlement. Jenis ini memberikan pelayanan berupa payment gateaway (tempat pembayaran) atau dompet digital. Fintech payment gateway menghubungkan bisnis e-commerce dengan berbagai bank sehingga penjual dan pembeli dapat melakukan transaksi. 

4)    Market aggregator. Jenis ini mengacu pada portal (situs utama) yang mengumpulkan berbagai jenis informasi terkait sektor keuangan untuk disajikan kepada penggunanya. Biasanya fintech jenis ini mempunyai cakupan informasi terkait keuangan, tips, kartu kredit, dan investasi keuangan lainnya. Hadirnya fintech jenis ini, diharapkan dapat membuat masyarakat menyerap banyak informasi sebelum melakukan pengambilan keputusan terkait keuangan.

----------------#----------------

Semoga Bermanfaat
Jangan lupa komentar & sarannya
Email: nanangnurulhidayat@gmail.com
Kunjungi terus: masdayat.net OK! 😁

Post a Comment for "Tuliskan empat klasifikasi financial technology/fintech berdasarkan Bank Indonesia"