Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tiga Faktor yang Membuat Sriwijaya Jadi Kerajaan Kuat Kerajaan Sriwijaya berkuasa dari tahun 683 M

Tiga Faktor yang Membuat Sriwijaya Jadi Kerajaan Kuat

            Kerajaan Sriwijaya berkuasa dari tahun 683 M sampai kira-kira tahun 1183 M. Sriwijaya pernah menjadi kerajaan yang kuat karena letak geografis, sumber daya alam, dan jejaring perdagangannya. 

            Ninie Susanti, arkeolog Universitas Indonesia, menguraikan ketiga faktor tersebut. Pertama, letak pantai timur Sumatra sangat strategis ditambah angin musim yang bertiup secara teratur menjadikannya jalur perdagangan penting sejak awal abad Masehi. Jalur ini menghubungkan Samudra Hindia, Laut Cina Selatan, dan Samudra Pasifik. "Sriwijaya menguasai sisi Selat Malaka yang merupakan lalu lintas strategis jalur perdagangan masa lalu," kata Ninie.

            Kedua, hasil alam berupa rempah, kayu cendana, kapur barus, kemenyan, besi, timah, dan emas telah disebut di dalam kitab-kitab sastra dari India sebagai komoditas yang dicari dalam perdagangan. "Sriwijaya mengeluarkan sekira 100-an prasasti dari timah, pasti karena hasil timahnya yang melimpah," kata Ninie.

            Ketiga, Sriwijaya menjalin perdagangan dengan pedagang dari India dan Arab, kemudian Tiongkok. Pada waktu itu, India dan Tiongkok merupakan bagian dari kekuatan dunia. Berdasarkan kronik Tiongkok, hubungannya dengan Sriwijaya mulai terjadi pada abad ke-5 M.

            Sriwijaya terus menggelar ekspedisi militer untuk menaklukkan bandar-bandar pelabuhan pesaing di kawasan sekitarnya, seperti Kedah, Ligor, Semenanjung Melayu, Kelantan, Kota Kapur, Jambi, Lampung, Tanah Genting Kra, Pahang, Sunda, dan Baturaja, kemudian menyerap mereka ke dalam mandala Sriwijaya. Informasi tentang hal ini tertulis dalam Prasasti Karangberahi, Kotakapur 1 dan 2, Ligor, Baturaja, Palas Pasemah, dan Boom Baru. Pada akhir abad ke-9, Kerajaan Sriwijaya telah berhasil menguasai seluruh jalur perdagangan di Asia Tenggara, mulai dari Selat Sunda hingga Tanah Genting Kra.

            Selain itu, untuk menancapkan hegemoninya, Sriwijaya mengeluarkan enam prasasti kutukan. Isinya adalah ancaman bagi mereka yang berani melawan raja. Ada lebih dari 25 prasasti Jayasiddhayatra, yang memuat perjalanan suci menaklukkan daerah-daerah sekitar. "Ini merupakan bukti bagaimana ia diakui," kata Ninie.

            Sriwijaya juga menunjukkan kebesarannya dengan mendirikan bangunan untuk agama Buddha di Ligor, Thailand Selatan pada 775 M. Ia juga mendirikan asrama di perguruan Nalanda, India. Asramanya yang dibangun atas perintah Balaputradewa menjadi salah satu yang terpenting dan masih bisa disaksikan hingga kini.

a.     Dalam teks tersebut terkandung informasi tersirat/implisit tentang tujuan utama Sriwijaya menaklukkan bandar-bandar pelabuhan pesaing dan menyerapnya ke dalam mandala Sriwijaya. Manakah tujuan-tujuan tersebut? (Pilihan jawaban benar lebih dari satu)

¨ Mendapatkan upeti.

¨ Menyebarkan agama Hindu.

¨ Memonopoli perdagangan.

¨ Memperluas kekuasaan politik.

¨ Menunjukkan kebesaran dan kejayaan Sriwijaya.

b.     Berdasarkan teks tersebut, pasangkan dengan menarik garis antara kolom tindakan di sebelah kiri dan keterangan yang sesuai kolom di sebelah kanan.



c.     Tentukan pertanyaan-pertanyaan berikut ada atau tidak ada jawabannya dalam teks tersebut dengan memberi  tersebut dengan memberi tanda centang ()  pada kolom yang tersedia.

No.

Pernyataan

Ada

Tidak ada

1.

Mengapa Sriwijaya menjadi kerajaan yang kuat?

 

 

2.

Bagaimana Sriwijaya menggelar ekspedisi militer untuk menaklukan bandar-bandar pelabuhan pesaing dikawasan sekitarnya

 

 

3.

Apakah tujuan Sriwijaya membuat 25 Prasasti.

 

 

4.

Dimanakah letak Kerajaan Sriwijaya?

 

 

5.

Bagaimana Kerajaan Sriwijaya menunjukkan kebesaranya?

 

 

Jawab:

1.     a. Jawaban:

·       Mendapatkan upeti. 

·       Memonopoli perdagangan. 

·       Memperluas kekuasaan politik. 

·       Menunjukkan kebesaran dan kejayaan Sriwijaya.

b. Jawaban:

·       Mengeluarkan enam prasasti kutukan.  Tindakan yang menunjukkan hegemoni Sriwijaya.

·       Letak geografis, sumber daya alam, dan jejaring perdagangan.   Faktor-faktor kejayaan Sriwijaya.

·       Mendirikan bangunan agama Buddha di Ligor, Thailand Selatan dan asrama di Nalanda, India.  Tindakan yang menunjukkan kebesaran Sriwijaya.

·       Membayar upeti kepada Sriwijaya.  Konsekuensi dari posisi sebagai kerajaan bawahan Sriwijaya.

c. Jawaban:

1.     Ada. Jawaban terdapat di paragraf ke-2–4.

2.     Tidak ada.

3.     Ada. Jawaban terdapat di paragraf ke-6.

4.     Ada. Jawaban terdapat di paragraf ke-2.

5.     Ada. Jawaban terdapat di paragraf terakhir.

----------------#----------------

Semoga Bermanfaat
Jangan lupa komentar & sarannya
Email: nanangnurulhidayat@gmail.com
Kunjungi terus: masdayat.net OK! 😁

Post a Comment for "Tiga Faktor yang Membuat Sriwijaya Jadi Kerajaan Kuat Kerajaan Sriwijaya berkuasa dari tahun 683 M"