Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Samudra Pasai: Kota Pelabuhan Penting dalam Jalur Pelayaran Kesultanan Samudra Pasai terletak

Samudra Pasai: Kota Pelabuhan Penting dalam Jalur Pelayaran

            Kesultanan Samudra Pasai terletak di pinggir Selat Malaka. Hal ini membuat kerajaan ini terekspos ke dunia internasional. Pasai merupakan titik persinggahan penting dalam jalur pelayaran jarak jauh dari India, Tiongkok, Jazirah Arab, dan Afrika. Hal ini bahkan telah berlangsung sejak abad-abad awal Masehi. Dalam perkembangannya, orang-orang Eropa juga meramaikan perdagangan di Pasai. Bagi para pelaut Tiongkok, yang menawarkan sutra dan porselen, Pasai merupakan trayek reguler di daerah sekitar Selat Malaka selain Pulau Peureulak (Pa-lut-ou) dan Tanjung Jambuair.

            Untuk menjamu para pelancong, Pasai memiliki pasar pantai yang letaknya tidak jauh dari bandar. Di sana, segala transaksi, baik budaya maupun ekonomi, terjadi sangat dinamis. Banyak saudagar lokal dan internasional memperdagangkan komoditas mereka. Namun, umumnya, barang- barang impor, seperti kain, cita, dan porselen, lebih banyak beredar daripada barang lokal. Warga setempat menawarkan ikan, garam, beras, gula, kelapa, dan kapur barus. Rempah-rempah tidak hanya dijual oleh pedagang dari India, tetapi juga pedagang dari berbagai penjuru Nusantara. Para pelancong juga dapat mengunjungi pasar pedalaman untuk mendapatkan komoditas pertanian, seperti sayuran, buah-buahan, dan palawija. Letak pasar ini tidak jauh dari pusat pemerintahan.

            Tomé Pires menceritakan bahwa ekspor lada bisa mencapai 8.000-10.000 bahar per tahun,ekuivalen dengan 2.800-3.500 ton. Selain itu, kualitas lada Samudra tidak lebih baik daripada lada Cochin (India) yang tidak begitu besar, lebih cekung, kurang tahan lama, dan aromanya kurang harum. 

            Mata uang yang dipakai disebut dengan ceiti. Terbuat dari timah yang memuat nama raja yang memerintah. Namun, transaksi umumnya menggunakan mata uang internasional seperti drama (dirham) dan cruzado milik Portugis.

            Sebagaimana kerajaan-kerajaan lain di kawasan Selat Malaka, Pasai juga menerapkan bea cukai untuk barang ekspor. Setiap bahar yang diekspor, seperti lada, kapur barus, dan emas, dikenakan pajak sebesar satu maz atau 23 gram. Cukai juga diberlakukan bagi kapal-kapal yang berlabuh. Barang-barang yang diimpor dari Barat, kecuali bahan makanan, dikenakan enam persen dari nilai keseluruhan. Setiap barang dagangan yang diekspor dikenakan cukai satu maz per bahar. 

Berilah tanda centang () pada kolom yang tepat. Berdasarkan stimulus, di antara pernyataan berikut, manakah simpulan yang dapat diambil terkait perdagangan di Kesultanan Samudra Pasai?

No.

Pernyataan

Ya

Tidak

1.

Masyarakat Samudra Pasai yang tinggal di pelabuhan merupakan masyarakat kosmopolitan.

 

2.

Pelabuhan Samudra Pasai merupakan titik akhir dalam jalur pelayaran.

 

3.

Kualitas lada Cochin sama dengan lada Samudra Pasai. 

 

4.

Kebanyakan, para saudagar bertransaksi dengan mata uang ceiti.

 

5.

Pendapatan kesultanan tidak hanya berasal dari cukai pelabuhan.

 

Jawab:

Simpulan yang dapat diambil terkait perdagangan di Kesultanan Samudra Pasai

1.     Tidak. Masyarakat Samudra Pasai yang tinggal di pelabuhan merupakan masyarakat kosmopolitan.

2.     Tidak. Pelabuhan Samudra Pasai merupakan titik akhir dalam jalur pelayaran.

3.     Ya. Kualitas lada Cochin sama dengan lada Samudra Pasai.

4.     Tidak. Kebanyakan, para saudagar bertransaksi dengan mata uang ceiti.

5.     Ya. Pendapatan kesultanan tidak hanya berasal dari cukai pelabuhan.

----------------#----------------

Semoga Bermanfaat
Jangan lupa komentar & sarannya
Email: nanangnurulhidayat@gmail.com
Kunjungi terus: masdayat.net OK! 😁

Post a Comment for "Samudra Pasai: Kota Pelabuhan Penting dalam Jalur Pelayaran Kesultanan Samudra Pasai terletak"