Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

OJK: Jumlah Peserta Dana Pensiun Masih Sangat Rendah Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

 OJK: Jumlah Peserta Dana Pensiun Masih Sangat Rendah

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menekankan pentingnya inklusi keuangan atau pemanfaatan produk dan layanan keuangan dari lembaga keuangan resmi. Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Tirta Segara, mengatakan, salah satu poin penting dari penerapan inklusi keuangan ialah menciptakan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat, dengan diimplemantasikannya kebiasaan menabung dan investasi.

Namun demikian, OJK mencatat penetrasi dana pensiun masyarakat Indonesia masih sangat rendah. Sampai dengan 2019, tingkat masyarakat yang menjadi peserta program pensiun baru mencapai sekitar 6 persen. "Angka ini relatif sangat rendah. Kita semua perlu menyiapkan hari tua kita agar tidak menjadi beban bagi ahli waris di kemudian hari," tutur Tirta, dalam penutupan Bulan Inklusi Keuangan 2021, Selasa (2/11/2021).

Oleh karenanya, OJK melalui berbagai upaya terus mendorong tingkat inklusi keuangan, agar mampu menciptakan pola hidup yang terbiasa menabung dan investasi, demi masa depan lebih baik. "Melalui kebiasaan menabung sejak dini, dapat menciptakan budaya hidup hemat, tidak membelanjakan uang untuk hal-hal yang kurang bermanfaat," kata Tirta. "Oleh karena itu, OJK menginginkan agar sektor jasa keuangan menjadi inklusif bagi semua lapisan masyarakat," tambahnya. Secara umum, tingkat inklusi keuangan Indonesia berada pada posisi yang relatif tinggi, yakni sebesar 76 persen pada 2019. Namun, tingkat inklusi ini tercatat tidak merata penyebarannya, dengan tingkat inklusi keuangan masyarakat perkotaan (84 persen) lebih tinggi dibanding masyarakat pedesaan (65 persen).

Selain itu, pemahaman terhadap produk dan layanan keuangan atau literasi keuangan juga tercatat masih rendah yakni hanya mencapai 38 persen. Tirta menilai, literasi keuangan perlu didorong terlebih dahulu agar masyarakat dapat lebih tertarik untuk memanfaatkan produk dan layanan keuangan yang telah tersedia. "Kami meyakini tingkat pemahaman yang lebih baik terhadap produk dan layanan jasa keuangan akan mendorong masyarakat untuk menggunakan produk keuangan yang sesuai dalam beraktivitas ekonomi," ucap Tirta.

Sumber: https://money.kompas.com/read/2021/11/02/153640126/ojk-jumlah-peserta-dana-pensiun-masih-sangat-rendah.

Soal 1

Menurut artikel tersebut, cara menciptakan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat adalah implementasi kebiasaan....

A.   konsumsi

B.    investasi dan asuransi

C.    menabung dan investasi

D.   mencairkan dana pensiun secepatnya

E.    memahami produk dan layanan keuangan

Pembahasan:

Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Tirta Segara, mengatakan, salah satu poin penting dari penerapan inklusi keuangan ialah menciptakan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat, dengan diimplemantasikannya kebiasaan menabung dan investasi.

 

Soal 2

Berdasarkan artikel "OJK: Jumlah Peserta Dana Pensiun Masih Sangat Rendah", manakah di antara pernyataan berikut yang Sesuai dan yang Tidak Sesuai? Berilah tanda centang () pada kolom yang tepat.

No.

Pernyataan

Sesuai

Tidak Sesuai

1.

Setiap orang dapat memiliki dana pensiun.

 

2.

Jumlah masyarakat Indonesia yang menjadi peserta program pensiun masih sangat rendah.

 

3.

OJK mendorong penerapan inklusi keuangan bagi masyarakat.

 

4.

OJK mendorong pola hidup terbiasa konsumsi dan investasi.

 

5.

Literasi keuangan masyarakat Indonesia masih tergolong rendah.

 

----------------#----------------

Semoga Bermanfaat
Jangan lupa komentar & sarannya
Email: nanangnurulhidayat@gmail.com
Kunjungi terus: masdayat.net OK! 😁

Post a Comment for " OJK: Jumlah Peserta Dana Pensiun Masih Sangat Rendah Otoritas Jasa Keuangan (OJK)"