Historiografi Modern: "Sejarah Akademik" Taufik Abdullah dan Abdurrahman Surjomiharjo mengklasifikasi
Historiografi Modern: "Sejarah Akademik"
Taufik Abdullah dan Abdurrahman Surjomiharjo mengklasifikasi penulisan sejarah di Indonesia menjadi tiga jenis (Taufik Abdullah, 1985: 27-29).
Pertama, sejarah ideologis. Dalam sejarah ideologis, penulisan sejarah bertitik tolak dari pencarian arti subjektif dari peristiwa sejarah. Masa lampau dipelajari bukan demi pengetahuan masa lampau, tetapi demi lambang yang dapat diadakannya untuk masa kini. Contoh penulisan sejarah dalam jenis pertama ini seperti Muhammad Yamin mengenai sejarah kuno Indonesia, Ruslan Abdul Gani mengenai sejarah pergerakan nasional, dan Nugroho Notosusanto mengenai sejarah militer Indonesia.
Kedua, sejarah pewarisan. Ciri utama penulisannya adalah kisah kepahlawanan perjuangan kemerdekaan. Pelajaran yang dapat diambil dari karya-karya semacam ini adalah betapa para patriot Indonesia berjuang menentang hambatan-hambatan serta menderita kesulitan fisik dan psikis demi mencapai kemerdekaan. Contoh penulisan seperti ini ialah buku Sekitar Perang Kemerdekaan (11 jilid), yang ditulis oleh Abdul Haris Nasution (Jenderal Purnawirawan).
Ketiga, sejarah akademik. Penulisan semacam ini tidak bersifat ideologis, tetapi menekankan penerapan kaidah ilmiah yang ketat dalam proses mencari kebenaran sejarah. Tulisan semacam ini tidak semata-mata dibuat dalam bentuk kisah, melainkan cenderung bersifat struktural, cenderung "holistik". Menggunakan pendekatan ilmu sosiologi, antropologi, ilmu politik dan ilmu-ilmu sosial lainnya. Contoh penulisan sejarah semacam ini adalah Negara dan Pemerintahan Masa Jawa Lama (1968) karya Soemarsaid Moertono, Nation Indonesia karya Harsya Bachtiar, Gerakan Modernisme Islam di Indonesia (1973) karya Deliar Noer, dan Muhammadiyah di Masa Penjajahan (1970) karya Alfian (disertasi).
Dalam kerangka itu, historiografi tradisional, kolonial, dan nasional masuk kategori sejarah ideologis dan sejarah pewarisan, sedangkan historiografi modern masuk kategori sejarah akademik.
Berdasarkan teks tersebut, tentukan pernyataan berikut Benar atau Salah dengan memberikan tanda centang
(✔).
No. | Pernyataan | Benar | Salah |
1. | Dalam sejarah ideologis, penulisan sejarah bertitik tolak dari pencarian arti subjektif dari peristiwa sejarah. |
|
|
2. | Contoh penulisan sejarah ideologis adalah buku Sekitar Perang Kemerdekaan (11 jilid), yang ditulis oleh Abdul Haris Nasution (Jenderal Purnawirawan). |
|
|
3. | Ciri utama penulisan sejarah pewarisan adalah kisah kepahlawanan perjuangan kemerdekaan. |
|
|
4. | Sejarah pewarisan menggunakan pendekatan ilmu sosiologi, antropologi, ilmu politik dan ilmu-ilmu sosial lainnya. |
|
|
5. | Historiografi tradisional, kolonial, dan nasional masuk kategori sejarah ideologis dan sejarah pewarisan, sedangkan historiografi modern masuk kategori sejarah akademik. |
|
|
Pembahasan:
1. Jawaban: Benar
Pembahasan: Pernyataan ada di kalimat pertama pada paragraf kedua.
2. Jawaban: Salah
Pembahasan: Pernyataan yang benar ada di kalimat keempat pada paragraf ketiga.
3. Jawaban: Benar
Pembahasan: Pernyataan ada di kalimat pertama pada paragraf ketiga.
4. Jawaban: Salah
Pembahasan: Pernyataan ada pada paragraf terakhir.
5. Jawaban: Salah
Pembahasan: Pernyataan tidak terdapat dalam teks.
Post a Comment for "Historiografi Modern: "Sejarah Akademik" Taufik Abdullah dan Abdurrahman Surjomiharjo mengklasifikasi"