Angin menderu-deru, membawa suara serupa jeritan. Unsur intrinsik yang dominan dalam kutipan cerpen
Bacalah penggalan cerpen berikut dengan saksama!
Angin menderu-deru, membawa suara serupa jeritan binatang yang terluka. Itu suara mengerikan yang membuat Utari terjaga sepanjang malam. Ada hukuman Tuhan dalam angin itu. Dia mempercayainya dan suara itu lebih meresahkannya lagi. Tapi rumah itu terbuat dari batu, telah berdiri kokoh selama hampir seratus tahun, tentu saja angin yang biasa datang di musim dingin itu tak berpengaruh apa-apa padanya. Utari sedang duduk di sofa di dekat perapian, menyulam gambar bunga mawar pada sebidang kain satin. Dia membenci suara angin itu dan segala-galanya tentang musim dingin. Dia tahu Tuhan meletakkan keindahan pada tempat-tempat yang tepat dan itu tidak dapat diragukan lagi tapi hatinya yang muram hanya sanggup memandang hal-hal dengan cara yang sama muramnya dengan hatinya. Dia mendengar suara pintu terbuka. Dia mengira itu pelayannya yang datang membawakan obat untuknya. “Aku tidak berpikir obat itu ada manfaatnya,” katanya. Dia telah mengatakan itu setiap malam dan mendengar jawaban yang sama dari pelayannya.
(Dalam Badai, Yuni Kristiyaningsih)
Unsur intrinsik yang dominan dalam kutipan cerpen tersebut adalah…
A. toko
B. sudut pandang
C. alur
D. latar
E. amanat
Pembahasan:
Unsur intrinsik yang dominan dalam kutipan cerpen tersebut adalah latar
Jawaban: D
------------#------------
Semoga Bermanfaat
Jangan lupa komentar & sarannya
Email: nanangnurulhidayat@gmail.com
WA /LINE : 081 669 2375
Post a Comment for "Angin menderu-deru, membawa suara serupa jeritan. Unsur intrinsik yang dominan dalam kutipan cerpen "