Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

(1) “Ini perbuatan Mardan,” katanya. Tangis Mirah pun meledak kembali. Bukti latar berupa kamar tidur

Cermatilah kutipan cerpen berikut!
(1) “Ini perbuatan Mardan,” katanya. Tangis Mirah pun meledak kembali.
“Astaga Mirah, tega-teganya dia,” saya terpekik tertahan. “Kurang ajar dia, baru pacaran sudah berani memukul, akan saya labrak dia!”
“Jangan Nisa, jangan ....”
(2) “Tapi ini sudah kelewatan, bisa saja diajukan ke pengadilan.”
“Jangan – jangan please ....”
Saya terdiam dengan gemuruh di dada saya. Saya mencoba menguasai diri. Mirah masih terisak beberapa waktu sampai tangisnya makin lama makin pelan. (3) Saya rebahkan badan saya di tempat tidur di samping Mirah. (4) Saya pandangi langit-langit di kamar. Saya menarik nafas panjang dan menghembuskannya dengan suara desah dan keluh, rasanya ingin saya lepaskan himpitan di dada saya. (5) Dengan menahan perasaan kalut, saya berkata sambil menggoyangkan bahu Mirah dan berbisik: “Mirah putuskan saja dia, kalau baru pacaran saja dia sudah pandai memukul bagaimana nanti kalau sudah berumah tangga!”

Bukti latar berupa kamar tidur dalam penggalan cerpen tersebut terdapat pada kalimat nomor ....
    A.  (1) dan (2)
    B.   (1) dan (3)
    C.   (2) dan (3)
    D.   (3) dan (4)
    E.   (4) dan (5)

Pembahasan:
Bukti latar berupa kamar tidur dalam penggalan cerpen tersebut terdapat pada kalimat nomor (3) dan (4)

Jawaban: D
------------#------------
Semoga Bermanfaat
Jangan lupa komentar & sarannya
Email: nanangnurulhidayat@gmail.com
WA /LINE : 081 669 2375

Post a Comment for "(1) “Ini perbuatan Mardan,” katanya. Tangis Mirah pun meledak kembali. Bukti latar berupa kamar tidur"