Mobil Listrik
Mungkin akhir-akhir ini kita
sering mendengar di televisi, surat kabar ataupun di sosial media lainnya yang memuat
tentang gencar-gencarnya pemerintah kita mencanangkan tentang pembuatan mobil
listrik secara besar-besaran. Pembuatan mobil listrik ini pada awal mulanya dibuat
untuk hemat energi dan bisa secara beransur-ansur masyarakat meninggalkan
kendara’an bermotor yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM) => Lihat Tempo.
Disini saya akan mengupas sedikit
tentang tanggapan saya tentang pernyata’an yang sering terlontar pada mobil
listrik ini. Pada dasarnya, mobil listrik ini bisa berjalan atau dapat
dikendarai karena adanya baterai, dan baterai pun tidak baterai kosongan akan
tetapi harus di’isi terlebih dahulu dengan listrik, Sayangnya listrikpun
dihasilkan dari pembangkit generator yang menggunakan bahan bakar, batubara ataupun
yang lainnya. Berdasarkan tinjauan Ilmu Fisika termodinamika yang membahas
tentang konsep Energi yaitu “Energi tidak bisa dibuat dan dimusnahkan akan
tetapi berubah bentuk menjadi yang lain”. Secara tidak langsung energi yang
digunakan pada mobil listrik yaitu energi listrik baterai diubah menjadi energi
gerak dan energi yang lain seperti panas, gesekan dan lain sebagainya, sehingga pada hakekatnya tidak
seratus persen energi yang dimiliki oleh baterai digunakan 100 persen penuh
untuk menggerakkan kendara’an ini. Karena tidak akan mungkin terjadi perubahan 100
% bentuk satu energi ke bentuk satu yang lainya, akan tetapi pasti menghasilkan
energi yang lain (energi residu) => Lihat Thermodinamika.
Berdasarkan konsep dasar termodinamika
tentang sifat efisiensi (energi yang dihasilakan dibandingkan energi yang
diubah). Menurut saya Mobil listrik itu “tidaklah hemat energi”, saya bisa menyimpulkan
ini karena energi yang digunakan pada mobil listrik ini memiliki 2 proses
konversi perubahan energi. Yang pertama perubahan energi bahan bakar menjadi
Listrik (Proses awal) dan yang kedua mengubah energi listrik untuk energi menggerakkan
mobil (Proses akhir). Karena sifat efisiensi setiap perubahan energi tidaklah
seratus persen, maka terjadinya 2 proses ini akan lebih memperkecil energi yang
dirubah dari awal sampai akhir. Menurut saya lebih baiknya kendara’an saat ini
menggunakan bahan bakar minyak (1 proses konversi energi) dan peneliti lebih
digencarkan dalam pembuatan mesin kendara’an yang lebih efisien dalam memproses
konversi energi ini.
Mungkin sampai saat ini saya
masih sulit untuk membayangkan tentang pengisian baterai ini, karena tak lain,
jika kita mau melancong ke antar kota dan energi baterai ini pun hampir habis
dijalan, maka kita sebagai pemilik dari kendara’an ini perlu untuk charge
baterainya (seperti halnya membeli bensin di SPBU). Pengisisan baterai inipun
terbilang lama (mungkin tidak kurang dari setengah jam) untuk sampai full. Maka
bisa disimpulkan, selain mobil ini tidak efisien dalam energi juga tidak
efisien dalam waktu...
Sebelumnya saya sampaikan
terimakasih pada Bapak Bernard Eng-Kie Souw yang sedikit banyak telah memberikan
pembelajaran buat saya (melalui postingan dan komentar-komentar anda). mungkin hanya ini yang bisa saya sampaikan, jika terjadi kesalahan
tentang pemahaman saya ini, mohon sarannya!!!
Post a Comment for "Mobil Listrik"